9 Desember 2010

Pertahankan Medali Anda


1 Timotius 6:10
Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 147; Wahyu 3; Zakharia 13-14

Tahun lalu, pemenang medali emas lari 1500 meter di Olimpiade dari Bahrain, Rashid Ramsi dicopot medalinya karena melakukan doping. Ramzi belajar dengan cara keras bahwa dia tidak bisa melakukan kecurangan dan tetap menang.

Saya pikir, konsep inilah yang Paulus tulis kepada jemaat di Korintus. Ketakutan terbesar Paulus adalah Tuhan akan mengeluarkan dia dari pertandingan sorgawi yang telah Tuhan tetapkan baginya ketika ia berkata seperti ini, “Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.” (1 Korintus 9:10). Dan tahukah Anda, apa yang bisa membuat kita di diskualifikasi dari pertandingan tersebut? Dosa.

Dosa membuat kita tidak dapat efektif dalam pertandingan iman kita. Dosa adalah seperti beban berat yang membuat Anda sulit untuk berlari meraih janji-janji Allah. Untuk itu kita harus melakukan pertobatan yang terus menerus setiap harinya, seperti membuang sampah dalam kehidupan ini. Jangan biarkan dosa mengotori kehidupan Anda dan membuat Anda gagal dalam meraih janji Tuhan.

Pertandingan iman Anda masih panjang, jangan biarkan dosa membuat Anda tersandung dan kehilangan janji-janji Allah.

7 Desember 2010

Berkat Sebuah Ucapan Syukur


Kolose 2:7
Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 146; Wahyu 2; Zakharia 11-12

Sebelum tidur, saat kami mengantarkan anak kami yang paling kecil ke tempat tidur, dia memanjatkan sebuah doa yang sangat indah, padahal biasanya dia paling sulit untuk di suruh berdoa.

“Terima kasih Yesus,” dia memulai. “Untuk kakak saya, ibu saya, ayah saya, rumah saya, teman-teman saya… dan terutama untuk tempat tidur ku.”

Dia menyampaiak doa syukurnya atas banyak hal yang ia miliki malam itu selama 10 menit. Setelah ia selesai berdoa, kami menciumnya dan juga kakak laki-lakinya, lalu mengucapkan selamat malam kepada mereka.

Sekitar tiga menit kemudia, kami seperti mendengar mereka memanggil, jadi suami saya melongok ke kamar anak-anak. Namun semuanya baik-baik saja, bahkan yang mengejutkan anak laki-laki saya yang paling kecil telah tertidur dengan lelapnya.

Ketika saya merenungkan peristiwa itu, saya diingatkan pada Mazmur 55:22, “Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau!” Anak saya memiliki iman yang begitu polos dan mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan dengan ucapan syukurnya, bahkan untuk hal-hal kecil, dan kini ia bisa tertidur dengan pulas dalam lingkupan kasih Bapa Sorgawi. Saya mengingat bahwa seringkali kita sebagai orang dewasa gagal untuk melakukan hal ini.

Jangan ijinkan ketakutan, kekuatiran dan juga keegoisan mencuri berkat Tuhan. Curahkanlah isi hati Anda kepada Tuhan dengan ucapan syukur, dan nikmatilah istirahat dalam pengayoman Bapa Sorgawi. Percayalah bahwa Tuhan tahu yang Anda butuhkan dan Dia pasti memelihara kehidupan Anda.(Mariel Davenport)

Jangan ijinkan kekuatiran mencuri berkat Allah, sebaliknya sampaikan segala keinginan Anda dalam doa dengan ucapan syukur.

4 Desember 2010

Pengampunan yang Melimpah

Mazmur 32:1
“Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi”

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 3; Matius 3; 1 Raja-Raja 19-20





Suatu hari ada seorang anak laki-laki sensitif di abad ke delapan belas yang bergabung dalam ketentaraan Inggris. Ia terlihat begitu semangat ketika menjalani latihan pertama kali. Setiap instruksi pelatih, ia lakukan dengan penuh semangat. Hingga tibalah waktu latihan dengan menggunakan senjata api.
Ia mulai gelisah begitu melihat satu per satu rekannya mulai menembakkan senjata ke target yang telah ditentukan oleh atasannya. Belum sampai waktunya untuk maju, anak laki-laki ini kabur dari kesatuan tanpa ada pemberitahuan kepada atasannya.

Bertahun-tahun kemudian ia menjadi seorang astronom besar, bahkan menemukan sebuah planet. Tanpa disangka-sangka, Raja George mengirimkan surat undangan datang ke Istana kepada anak laki-laki yang telah bertumbuh menjadi seorang pria gagah ini. Ia pun memenuhi undangan raja dengan perasaan takut mengingat ia pernah kabur dari kemiliteran.

Dalam pikiran pria ini adalah ia akan mendapat hukuman dari raja karena perbuatannya di masa lalu. Namun, perkiraannya salah. Saat Raja George tiba dan bertemu dengannya, ia diperlakukan dengan sangat hangat. Tak ada kesan bahwa raja marah kepadanya. Bahkan, sebelum raja berpisah dengannya, ia diberikan sebuah amplop dimana di dalamnya berisi mengenai pengampunan kerajaan kepadanya dan pengangkatan dirinya sebagai anggota rumah tangga kerajaan.

Inilah yang Allah janjikan juga pada setiap manusia di bumi bahwa Dia memberikan pengampunan kepada kita yang mau mengakui dosa-dosa kita di hadapan-Nya. Dia melakukannya bukan karena perbuatan baik yang kita lakukan, tetapi karena Dia sangatlah mengasihi kita.

Maukah Anda menerima anugerah pengampunan-Nya yang melimpah ini? Anugerah yang tidak akan dapat dinikmati apabila Tuhan Yesus telah datang kembali ke muka bumi. Oleh karenanya, sebelum semua terlambat, ambillah kesempatan ini sekarang juga !

Sebesar apapun dosa yang Anda perbuat, ketika Anda mau mengakuinya dan mau bertobat maka pengampunan Allah tersedia bagi Anda.

3 Desember 2010

Kisah Menarik Di Malam Natal


Lukas 2:14 - "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."
Efesus 2:17-18 - Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka yang "dekat", karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa.

Pada tahun 1914 ada sebuah kisah menarik yang terjadi di malam Natal. Saat itu terjadi peperangan antara Inggris, Jerman dan Perancis. Di malam Natal seperti itu, pastilah para prajurit ingin berada di rumah, berkumpul dengan keluarga, menyiapkan kado-kado, bernyanyi dan menikmati sukacita serta hidangan yang enak. Tapi kali ini mereka berada jauh dari rumah, jauh dari keluarga dan orang-orang yang dicintai. Salju yang turun menambah dinginnya udara malam dan dinginnya hati mereka. Perut lapar, pakaian yang basah, dinginnya udara dan tempat tinggal yang becek serta ketidaknyamanan suasana perang merupakan satu harmoni yang semakin menghilangkan semangat untuk mengangkat senjata. Ada satu kerinduan untuk duduk bersama keluarga didepan perapian sambil mengunyah kue-kue yang lezat.
Seorang prajurit yang tertembak merintih menahan sakit, sementara yang lain menggigil kedinginan. Pimpinan mereka pun malam itu tidak seperti biasanya. Ia kelihatan sangat bersedih, menangis teringat akan anak dan isterinya. Entah kapan mereka akan pulang dan berada ditengah orang-orang yang mereka kasihi. Mereka semua diam membisu selama beberapa jam, tetapi tiba-tiba nampak cahaya kecil yang bergerak-gerak dari arah pasukan Jerman. Ternyata ada prajurit Jerman yang membuat pohon Natal kecil dan mengangkatnya keatas agar kelihatan. Ia melakukan itu sambil mengalunkan lagu "Stille Nacht, Heilige Nacht" atau lagu "Malam Kudus". Alunan lembut lagu itu membuat hati para prajurit pilu karena mereka teringat suasana Natal ditengah-tengah keluarga. Prajurit Jerman yang menyanyikan lagu itu ternyata adalah seorang penyanyi tenor opera terkenal sebelum dikirim ke medan perang. Sambil menyanyi, prajurit itu berdiri dari tempat persembunyiannnya sehingga musuh dapat melihatnya. Ia ingin menyampaikan makna Natal yang sesungguhnya, yaitu berbagi kasih dan damai. Prajurit tersebut bersedia mengorbankan nyawanya, ia bersedia ditembak oleh musuh karena mereka pasti bisa melihatnya dengan jelas. Tetapi, apakah yang terjadi?
Satu per satu dari masing-masing pasukan keluar dari persembunyian dan ikut menyanyi. Mereka berkumpul bersama dan air mata tidak tertahankan. Seorang prajurit Inggris musuh bebuyutan Jerman malah mengiringi nyanyian tersebut dengan sebuah alat musik tiup yang dibawanya. Tidak ada lagi lawan, tidak ada peperangan, tidak ada benci, yang ada hanya kedamaian didalam kebersamaan. Mereka semua bersama-sama menyanyi dalam bahasa mereka masing-masing, dilanjutkan lagi dengan lagu "Hai Mari Berhimpun". Mereka yang tadinya adalah musuh yang berusaha saling membunuh, kini merasakan aliran damai Natal. Mereka bersama-sama menyembah dan bersyukur atas kelahiran Juruselamat.
Saat ini, jika masih ada luka, kekecewaan, dan kebencian terhadap seseorang, biarkan kuasa Yesus Sang Juruselamat menyembuhkan serta menggantinya dengan damaiNya!

DOA: Ya Tuhan Yesus, pulihkanlah hatiku dari segala luka, kekecewaan dan kebencian. Penuhilah hatiku dengan damaiMu dan jadikan aku baru. Dalam Nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Kata-kata bijak: Kelahiran Yesus mengubah kebencian menjadi kasih!

1 Desember 2010

Pintu Masuk Dosa


Bacaan Alkitab hari ini: 2 Samuel 14-15
Salah satu pintu yang paling rawan untuk dimasuki oleh dosa adalah kei­nginan. Bila kita tidak sanggup mengontrol keinginan, keinginan bisa me­nyeret kita kepada perbuatan dosa
Salahkah jika kita memiliki keinginan? Tentu saja tidak salah bila keinginan itu mengenai hal yang baik dan benar. Sah saja bila kita memiliki keinginan untuk menjadi kaya, mem­beli mobil baru, rumah besar, atau pekerjaan yang lebih baik. Justru aneh bila ada orang yang tidak memiliki keinginan apa-apa. Yang salah adalah bila keinginan tersebut adalah keinginan untuk berbuat dosa seperti keinginan untuk membalas dendam, mencuri, atau memiliki dua istri.
Walaupun ada keinginan yang baik, kita tetap harus mewaspadai kei­nginan tersebut. Bila keinginan kita tidak terkontrol, keinginan itu bisa me­nyeret kita kepada perbuatan menghalalkan segala cara yang pada akhirnya melahirkan dosa. Yakobus memperingatkan kita mengenai hal ini. Bila kita dipikat oleh keinginan dan keinginan itu dibuahi oleh hal yang tidak benar, dosa akan lahir (Yakobus 1:14-15).
Absalom merupakan salah satu contoh. Pujian dan keinginan menjadi penguasa membuat dia berani menghalalkan segala cara, termasuk meng­kudeta ayahnya.
Jadi, bagaimana sikap kita terhadap keinginan? Alkitab menasehati kita dalam Filipi 4:6 “.Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” Bila kita memiliki keinginan, nyatakanlah lebih dahulu dalam doa. Mintalah Tuhan membuka jalan sesuai dengan kehendak-Nya [RY]
Yakobus 1:14-15
“Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.”

Tragedi Bukanlah Sebuah Hukuman

2 Korintus 1:6

Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 136; Yohanes 13; Ratapan 3

Mudah untuk bersukacita saat keadaan baik-baik saja, tetapi bagaimana jika sesuatu berjalan tidak sesuai dengan keinginan Anda? Dibutuhkan iman yang besar untuk dapat tetap bersukacita dalam segala keadaan, bahkan yang terburuk sekalipun. Anda dapat tetap bersukacita dalam segala keadaan, jika Anda dapat melihat bahwa Allah tengah bekerja dalam segala keadaan untuk mendatangkan kebaikan. Orang-orang ini akan bersabar menghadapi badai, dan menantikan pelangi Tuhan setelah angin ribut berlalu.

Hal inilah yang dialami olah William Moon, seorang pria cemerlang dari Inggris yang sedang menikmati masa jayanya. Baginya terbentang masa depan yang cerah, hingga sebuah kecelakaan ia alami. William kehilangan penglihatannya secara total, dia tidak bisa lagi melihat masa depannya. Ia sempat merasa putus asa, “Apa gunanya segala kemampuanku saat ini setelah aku tersekap dalam kamarku dan seluruh dunia seakan-akan tertutup bagiku?”

Namun saat ia terkurung di dalam kamarnya itu, ia mulai sadar bahwa Allah pasti memulai maksud atas apa yang ia alami. Karena ia telah menjadi buta, William mulai mengembangkan sistem unik untuk mengenali abjad untuk menolong orang lain yang mengalami keadaan yang sama dengan dirinya. Sistem ini dengan segera di terima di beberapa negara dalam berbagai bahasa. Bahkan lebih dari empat juta orang buta dapat membaca Alkitab karenanya. Tanpa di sadari William Moon sudah menjadi “penginjil” dengan penemuannya itu. Karyanya telah membawa banyak orang buta menemukan Yesus dalam hidup mereka. Apa yang terlihat sebagai bencana, jika Anda mengijinkan Allah bekerja dalam hidup Anda maka hal itu dapat menjadi berkat bagi banyak orang.

Bagaimana respon Anda terhadap pencobaan yang Anda alami? Apakah Anda tenggelam dalam kekecewaan dan mengasihani diri atau memilih bangkit dan mengijinkan Tuhan mengubah tragedi yang Anda alami menjadi berkat? Semua pilihan itu ada di tangan itu.

Tidak ada hal buruk dalam hidup ini jika Anda mengijinkan Tuhan berkarya dalam hidup Anda.